Perempuan Harus terus Berpendidikan

Perempuan Harus Berpendidikan
Sudah banyak tantangan yang dialami perempuan indonesia mulai dari keterbelakangan melewan kebodohan, ikut andil mengangkat senjata melawan para penjajah yang sering kita kenali dengan sebutan Srikandi perempuan ( Perempuan yang ikut berperang ) juga berjuang demi menselaraskan mitra dengan laki-laki dan bersama membangun negeri.

Ibu kita kartini dan dewi sartika yang berjuang melawan kebodohan dan meraih emansipasi perempuan hanya untuk menselaraskan mitranya dengan laki-laki karna sejatinya itu memang sama, tidak hanya itu begitu juga dengan Cut nya dien, Cut mutia, Nyi serang dan pahlawan perempuan lainnya ikut andil melawan Angkara murka dengan mengangkat senjata sederhana dan mengusir penjajah dari tanah air kita Indonesia.

Namun, tugas wanita lebih berat ketika ia menjadi seorang ibu tugasnya dalam mendidik putra dan putrinya untuk tetap berada dijalan yang positif, berpendidikan dan selalu memberi tahu. Perempuan di ibaratkan buku yang setiap harinya memberikan pengetahuan dan di ibaratkan materi dalam bidang teknologi yang secepatnya harus di praktekan. Karna perempuan adalah Madrasatul u'la (Sekolah pertama) yang akan mengajarkan setiap hal kepada putra dan putrinya.

Perempuan memiliki kewajiban ganda sebagai ibu yang dirindukan anaknya ketika berada jauh dan istri yang dibutuhkan suaminya ketika sedang rapuh. Tidak itu saja perempuan juga ikut andil menjadi abdi negara sebagai ibu bangsa. Perempuan harus berpendidikan buka  karna ingin menyaingi laki-laki dalam kederajatannya. Keselarasan antara perempuan dan laki-laki memang formalnya sama tidak ada yang di nomer satukan dan tidak pula di anak tirikan.

Perempuan indonesia harus tetap berpendidikan. Walaupun sudut pandang laki-laki kadang tidak wajar.